Rabu, 25 Agustus 2010

sekitar nama

Makna Bagi Yang Menyandang Nama
Setiap individu memiliki identitas yang tersusun dari sejumlah unsur. Unsur tersebut tidak terbatas pada hal-hal khusus seperti yang tercantum dalam catatan resmi. Seperti halnya KTP yang memuat nama si pemegang kartu, tanggal, tahun serta tempat kelahiran, jenis kelamin, golongan darah, agama, alamat, serta tercantumnya foto kita dalam selembar kartu identitas kependudukan. Definisi seperti ini merefleksikan sebuah gagasan yang cukup presisi. Sebuah gagasan yang secara teori mestinya tidak menimbulkan kebingungan. Sungguhkah kita membutuhkan arguman yang panjang lebar untuk membuktikan bahwa tak ada dan tak bakal ada dua individu yang identik (Maalauf, 2004:10).
Sebagai salah satu identitas yang ada di dalam diri, yang banyak tidak dimaknai oleh sebgaian besar si penyandang. Maka sebuah nama terkesan tidak memiliki makna apapun karena hanya digunakan untuk memanggil, menyapa dan menjadi pembeda dengan orang lain. Asmarudin mengungkapkan :
“Sebuah nama, pastinya akan bermakna jika seseorang memperlakukannya “lebih” dalam artian tidak hanya sebatas digunakan untuk difungsikan. Saya sendiri menganggapnya, biasa saja sih, dan tidak telalu memikirkannya juga. Saya sendiri tidak pernah juga bertanya kepada orang tua saya, kenapa diri saya diberikan nama asmaudin. Cuman…! Yah, saat orang lain dan keluarga besar saya memanggil dengan nama asmarudin saya pasti menoleh.
Saya sendiri kadang tidak terlalu bangga dengan nama yang diberikan oleh orang tua, malahan saya lebih bangga dengan nama panggilan keseharian saya. Karena nama panggilan yang lebih terkenal ketimbang nama asli saya. Karena terkenalnya dari berbagai kalangan tersebut kebanggan sebuah nama itu ada. dan saya yakin dalam nama panggilan yang lain pun selain nama Dayak, belum tentu di kenal juga.

Sebagai sebuah hadiah pertama yang diberikan orang tua, sebuah nama akan memiliki kesan yang sangat istimewa. Maka sebagai sebuah konsekwensinya si penyandang harus bisa menjaga dengan baik nama yang sudah dihadiahkan. Asep Lindu Nugraha manganggap nama yang sudah diberikan oleh orang tuanya merupakan sesuatu hal yang istimewa :

“Bagai saya, sebuah nama bila dirasakan dan dipikirkan seolah nama yang saya sandang memberikan sebuah nilai cukup untuk dirasakan dan susah diungkapkan.
Saya menyadari, mencari nama dan memberikan nama untuk anak itu gampang-gampang susah setelah saya punya seorang anak. Saya terkadang membandingkan antara nama saya yang sudah diberikan oleh orang tua dengan nama anak saya yang saya berikan sendiri. Semoga saja anak saya nanti bisa merasakan sebuah sepirit nilai dari nama yang sudah saya berikan. Yah minimal saja dia bisa bangga dengan nama yang sudah disandangnya”.

Pada realitasnya sebuah nama yang disandang memiliki kaitan yang erat dengan prilaku seseorang. Sebuah nama di masyarakat bisa dijadikan sebutan untuk mengingat akan kelakuan baik-buruknya seseorang. Sebuah prilaku yang kurang berkenan di masyarakat maka akan berdampak pada namanya, walaupun sebenarnya nama yang disandangnya memiliki arti yang baik.

Tidak ada komentar: