Rabu, 24 Desember 2008

religi

Saat gossip bisa disaksikan adanya
Ada hal hal yang tak akan pernah bias di mengerti dalam sebuah perjalanan keseharian. Kejadian demi kejadian sejujurnya tak pernah dibayangkan. Hal menyaksikan dan merasakan itulah intinya sebagai seorang manusia yang sudah diciptakan. pertemuan yang tak direncanakan menjadikan suasana hati tak bisa di mengerti karena di dalam kebahagiaan itulah ketiadaan menjelma nyata, kemudian sangat banyak yang diexspresikan dalam sebuah tertawaan, itulah salah satu hakekat kebahagiaan.
Sebuah kisah, dongeng, riwayat ato apalah bentuknya sangat kencang mengikat pikira kita. Sepertinya kita hidup dengan sebuah bekal kisah (harapan, impian) yang kita dapatkan untuk menempuh perjalanan pada sebuah titik yakni keberhasilan. Tidak sedikit kisah kisah yang menjadikan inspirasi bagi seseorang. Banyak yang “sukses” dan tidak sedikit yang terpeleset jatuh dan terpental dari kehidupan. Lantas realistis seperti inikah yang di bicarakan oleh orang orang dalam memaknai sebuah perjalanan dalam hidup.
Aku seperti termakan oleh sebuah kisah kisah kehidupan yang menina bobokan aku dan secara tidak langsung aku di paksa untuk membenarkan dan memberikan sebuah pernyataan akan keberanaran kisah tersebut. Padahal menyaksikannya saja tidak pernah lantas bagai mana aku harus memberikan sebuah pernyataan dengan dasar keyakinan yang ada dalam diriku. Jelas aneh, dan nggak bisa masuk kedalam pengertianku, seperti itulah awalnya.
Jelasnya inilah salah satu konsekwensi saat kita di besarkan di sebuah kampung, cerita cerita yang aneh dan tidak masuk logika jelas sudah menjadi hal biasa.orang orang di kampungku jelas percaya akan seseorang yang bisa meninggalkan tubuhnya sementara dirinya berada di daerah lain. Kisah lainnya orang orang di kampungku juga percaya dengan adanya prilaku aneh mencari kekayaan dengan menikahi syetan (kisah pesugihan). Bagi aku sendiri hal semacam itu adalah hal yang sangat aneh dan tidak bisa di terima oleh pikiranku.
Di dalam sebuah prosesnya Pikiranku punya pandangan lain setelah aku sendiri menyaksikan sebuah pernyataan dari mulut orang yang menyatakan pernah berhubungan dengan kisah tersebut. Awalnya sepele, dalam sebuah pengajian tentang agama yang diadakan di kampungku dan itu hanya di ikuti oleh beberapa orang saja. Kedatangan seorang tamu baru yang di bawa dan di kenalkan oleh seorang kawan yang biasa mengikuti pengajian. Secara pisik orang tersebut kira kira memiliki usia lebih dari 50 tahun, dan itu taksiranku karena raut wajah yang tak lagi muda.
Kabar dari kawanku orang tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu orang yang punya pemahaman dalam tentang agama, bisa dikatakan orang tersebut di masyarakatnya dianggap sebagai orang yang sakti karena ucapannya selalu bisa dibuktikan dan terjadi saat ia berkata kata tidak baik karena di latar belakangi rasa terbawa emosinya. Selain itu juga kawanku bercerita juga pada saat menjalankan dunia spiritualnya (karena tidak terkontrolnya kemudian ia menjadi gila) dan pada saat ia gila, ia bisa menyatakan klo perasaanya itu tidak gila, ia rajin kemesjid tidak ada henti hentinya. Akan tetapi secara nyata yang di lihat oleh masyarakat selama lebih kurang tiga tahun ia jadi orang gila yang suka nongkrong di persimpangan jalan di kampungnya. Bahkan ia juga menyatakan klo pada saat itu ia juga pernah menolong gurunya yang sempat terjatuh waktu menjalani haji. Bagi aku kisah tersebut jelas nggak bisa di mengerti oleh logika, karena bila di bahas dengan dasar keimanan dan di landasi oleh keyakinan dalam diri, hal tersebut tidaklah sulit bagi sang pencipta untuk mengirimkan bantuan kepada gurunya yang terjatuh pada saat menjalani ritual haji dengan wujud persis seperti dia, yang membuat aneh pikiran saya kok orang yang di masyarakatnya sedang tidak waras tapi dia mampu menyatakan hal yang seperti itu.
Dalam kisah yang lain, yang terjadi pada seorang anak muda. Bila di kira kira mungkin saja usianya nggak terpaut jauh dengan aku. Hanya saja yang membedakannya dia sudah memiliki keluarga sementara aku kekasih aja belom punya he he he…. Di suatu waktu di penghujung bulan ramadhan menjelang hari raya, di tengah tengah asik nya percakapanku dengan kawan yang biasa shering dalam hal hal keagamaan kedatangan dua orang pemuda memutus percakapan kami. Sesaat ia datang dan tanpa panyjang lebar ia bercerita tentang kesusahan yang dialami serta mengeluarkan keluh-kesah yang sudah dialaminya.
Awalnya aku tak memahami perbincangannya, namun lama kelamaan akhirnya aku tau juga akan apa yang sudah ia perbuat setelah ia berani menyatakan klo baru beberapa bulan kemaren ia menikah lagi tapi bukan dengan manusia melainkan dengan mahluk halus, ia kemudian menunjukan surat perjanjian pernikahannya dan dengan segala konsekwensinya. setelah mendengar pernyataan itu tanpa ku sadari langsung aku terperanjat dengan degup jantung yang sudah tidak lagi beraturan. Ia sendiri merasa aneh karena awalnya kertas tersebut tidak memiliki tulisan tapi setelah pernikahanya beres kertas itu ada tulisannya dan bisa di baca oleh mata.
Aku menyaksikan pengakuannya dan tidak bisa berpikir apa apa hanya terdiam melihat dirinya. Percakapan diapun dilanjutkan membicarakan akan rasa penyesalannya karena dia menganggap sudah lancang berani untuk melakukan hal yang di dalam agamanya di larang, bahkan terkutuklah orang orang yang melakukan hal tersebut. Halah…. capek juga yah nulis.
Yah sepertinya itulah sebuh kisah yang bisa dinyatakan kebenaranya saat aku sendiri menyaksikan sebuah pengakuan. Dahulu kisah kisah terebut aku mendengarnya denganlewat cerita orang dengan menggunakan istilah katanya, sementara saat itu aku bisa menyaksikannya langsung klo cerita cerita tersebut ternyata memang ada dan nyata. Huh….ngopi aj dulu ah…capek

Tidak ada komentar: