Senin, 26 November 2007

lainnya

soal tetralogi laskar pelangi hikzz..!

"Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan."
"Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!"
"orang-orang seperti kita tidak memiliki apa-apa, kecuali semangat dan mpmpi. satuhal yang harusnya kita sadari jangan pernah sekalipun kita mendahului nasib".

terus terang saja, awalnya membaca sebuah karya yang di sampul depannya bertuliskan best seler tidak penah sekalipun aku memimpikannya. tapi kali ini aku seperti menjilat ludahku sendiri. dan kata pertama yang aku dapatkan sungguh menarik. ditengah gencarnya sinetron berbicara tentang cinta dan di tengah gencarnya ratusan judul buku yang dikategorikan ciklit ato teenlit, sesosok orang datang dari negeri antah berantah yang bahkan namanya tidak pernah muncul sekalipun dalam dunia tulis menulis di indonesia ini datang dengan membawakan cerita tentang dirinya, tentang kehidupannya, tentang pencarian akan dirinya. seperti sesosok penyihir yang datang dengan mengucapkan beberapa baris mantra kemudian semua yang tidak ada menjadi ada dan yang tidak mungkin menjadi sesuatuhal yang mungkin di datangkan. sungguh mengesankan dan aku sepakat dengan kalimat itu.
aku berpikiran mungkin bila ia menuliskan sebuah buku dalam bentuk biografi tentang dirinya sendiri belum tentu dia bisa di kenal oleh orang-orang yang hidup di indonesia ini apalagi para remaja, dan itu bagi aku sesuatu pekerjaan yang mustahil. sebuah buku yang inspiratif, sungguh sulit ditebak jalan ceritanya dan nggak nyesel dalam waktu 4 hari aku membaca tiga buku karyanya yang baru nyampe ke kampungku. sepertinya memberikan sebuah pencerahan, bukan bermaksud membesar besarkan dari apa yang sudah aku baca dari karyanya.
hah...yang pasti aku ingin bisa membaca langit karena langit adalah kitab yang terhampar di semesta. ia adalah penunjuk arah saat kita tersesat dalam kegelapan, ia adalah saksi yang membisu tentang segala hal yang terjadi di bumi. ia yang menyatu dengan waktu dan bersekutu dengan kedamaian. ia saksi bisu yang tak pernah kita kenali, ia yang selalu menyendiri saat datang pagi walau sebagian mimpi kita tak lagi kita kenali tapi saat malam hari saat kita sendiri tanpa kita sadarai ia sudah menemani kita dengan mimpi-mimpi. ialah cakrawala, ialah semesta.

Tidak ada komentar: